Kamis, 6 Pebruari 2014
I
Keiyoushi Bun
I keiyoushi adalah
kata sifat yang berakhiran bunyi/huruf ‘-i’. Akhiran ‘-i’ inilah yang akan
mengalami perubahan bentuk, seperti ke dalam bentuk menyangkal, bentuk lampau
dan sebagainya. Misalnya, untuk kata samu-i (dingin) bisa berubah kedalam
berbagai bentuk seperti berikut :
samu-i
|
bentuk positif sekarang
|
samu-kunai
|
bentuk negatif sekarang
|
samu-katta
|
bentuk positif lampau
|
samu-kunakatta
|
bentuk negatif lampau
|
samu-kute
|
bentuk sambung
|
Kata sifat ini bisa digunakan sebagai predikat
kalimat yang berpola “… wa … desu”. Kopula desu bila mengikuti kata
sifat -i, tidak akan mengalami perubahan bentuk, karena yang mengalami
perubahan adalah kata sifatnya sendiri seperti yang telah disinggung diatas.
Disini desu digunakan hanya sebagai penghalus kalimat saja, karena tanpa desu
pun kalimat yang berpredikat kata sifat -i sudah sempurna.
1. Kalimat
Positif
Subjek wa K.Sifat -i desu
Ini adalah pola kalimat positif dari kalimat
yang menggunakan kata sifat -i sebagai predikatnya. Kita tinggal memasukan
subjek kemudian diikuti oleh kata bantu wa, lalu kata sifat -i dan
kemudian diikuti oleh desu. Contoh:
Kyou wa samui desu
(hari ini dingin)
Indoneshia wa hiroi
desu (Indonesia luas)
2. Kalimat Negatif
Subjek wa K.Sifat -kunai desu
Untuk mengubah kata sifat -i dari bentuk
positif ke bentuk negatif, dilakukan dengan menambah akhiran -i menjadi -kunai.
Kemudian jika dimasukan ke dalam pola kalimat “… wa … desu”, maka
kalimat tersebut merupakan suatu kalimat negatif. Contoh:
Kyou wa samu-kunai
desu (hari ini tidak dingin)
Indoneshia wa
hiro-kunai desu (Indonesia tidak luas)
3. Kalimat
Positif Lampau
Subjek wa K.Sifat -katta desu
Untuk membuat bentuk positif lampau dari kata
sifat -i yaitu dengan cara mengubah akhiran –i menjadi -katta. Sedangkan pola
kalimat lampaunya tetap menggunakan pola “… wa … desu”. Contoh:
Kinoo wa samu-katta
desu (kemarin dingin)
Kyonen no shin-nyuusei
wa oo-katta desu (Mahasiswa baru tahun lalu banyak)
4. Kalimat
Negatif Lampau
Subjek wa K.Sifat -kunakatta desu
Bentuk negatif lampau dari kata sifat -i dibuat
dengan cara mengubah akhiran -i menjadi -kunakatta, atau akhiran -i pada
keiyoushi bentuk negative yaitu bentuk -kunai diganti dengan -katta. Kemudian
kita bias masukan ke dalam pola kalimat “… wa … desu”.Contoh:
Kinoo wa
samu-kunakatta desu (kemarin tidak dingin)
Ninen mae no
shin-nyuusei wa oo-kunakatta desu (mahasiswa baru 2 tahun yang lalu tidak
banyak)
5. Penggabungan
kalimat
Subjek wa K.Sifat1 -kute, K.Sifat2 -i desu
2 buah kalimat atau lebih yang berpredikat
kata sifat dapat digabungkan menjadi satu kalimat majemuk dengan cara mengubah
akhiran -i menjadi -kute sebagai bentuk sambungnya. Contoh:
Kono enpitsu wa yasu-i
desu. Kono enpitsu wa nagai desu.
Kono enpitsu wa yasu-kute, nagai desu.
Kono enpitsu wa yasu-kute, nagai desu.
(pensil ini murah.
Pensil ini bagus)
(pensil ini murah dan bagus)
(pensil ini murah dan bagus)
6. Kalimat
Dugaan
Subjek wa K.Sifat -i/-kunai deshoo
Untuk menyatakan
dugaan terhadap kejadian pada waktu yang akan datang bisa gunakan pola
kalimat “…wa…deshoo”, lalu masukan bentuk kata sifat apakah bentuk
positif atau negatif. Contoh:
(+) Ashita wa tabun atsui deshoo (besok
mungkin panas)
(-) Asatte wa tabun atsukunai deshoo (lusa
mungkin tidak panas)
7. … i + kata benda
Kata sifat -i dalam bentuk yang utuh bisa
digabungkan langsung dengan kata benda untuk menerangkan kata benda yang
mengikutinya. Seperti pada “A no B = BA” yang menggunakan hukum MD (menerangkan-diterangkan).
Pada kata sifat -i yang menerangkan kata benda juga berlaku hukum MD tersebut.
Contoh:
Kono shiroi kutsu wa
dare desu ka (sepatu putih ini punya siapa?)
Sakura san wa ii hito
desu (nn. Sakura adalah orang baik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar